Senin, 24 Maret 2014

pengertian AD HOCK

pengertian dan konfigurasi jaringan ad-hoc

Jaringan Ad-hoc

Jaringan Ad-hoc adalah salah satu jenis dari Wireless Local Area Network (WLAN) yang terdiri dari sekumpulan node-node yang berkomunikasi satu sama lain secara langsung tanpa melibatkan node perantara seperti access point. Setiap node pada jaringan ad-hoc memiliki interface wireless. Node-node dalam jaringan ad hoc bersifat dinamis dan dapat berubah-ubah.
Pada jaringan ad hoc setiap node tidak hanya berfungsi sebagai pengirim dan penerima informasi tetapi juga berfungsi sebagai pendukung jaringan seperti router. Oleh karena itu maka diperlukan sebuah routing protokol yang ditanamkan pada jaringan ad hoc tersebut. 

Tips Mengkonfigurasi jaringan Ad-Hoc Wireless LAN (peer-to-peer)

Ad-Hoc Wireless LAN
Model jaringan ini memungkinkan perangkat wireless berkomunikasi satu sama lain secara langsung tanpa central access point.
Banyak metode digunakan untuk konfigurasi jaringan Ad-Hoc, berikut adalah salah satu contoh sederhana tips dan tahapan dalam mengkonfigurasi jaringan Ad-Hoc wireless LAN.
  1. Dibutuhkan “wireless network card” pada masing-masing komputer.
  2. Masuk ke “network card properties” dan set SSID dengan nama tertentu (unique). Pastikan bahwa anda mengkonfigure SSID dengan nama yang sama untuk masing-masing komputer. Jika tidak sama, jaringan tidak akan terhubung.
  3. Masuk ke “network card properties” dan set “channel” untuk jaringan wireless yang akan digunakan. Pastikan anda mengkonfigurasi channel dengan angka yang sama untuk masing-masing komputer. Jika tidak, jaringan tidak akan terhubung.
  4. Set IP LAN static pada kedua komputer. Patikan anda mengkonfigurasi IP komputer tersebut dalam satu subnet dan range yang sama. Jika anda set IP pada satu komputer 192.168.1.1 255.255.255.0, pastikan komputer lainnya di set juga pada range (192.168.1.2-254).
  5. Set “network card” pada mode “ad-hoc”, bukan “infrastructure”.
Dengan konfigurasi diatas, seharusnya jaringan ad-hoc anda sudah bisa berjalan normal.
Misal, salah satu PC anda terhubung ke internet, dan PC satu lagi ingin ikut/numpang dalam mengakses internet, anda bisa mengaktifkan fungsi Internet Connection Sharing (ICS) pada OS Windows, berikut tahapannya:
  1. Aktifkan “ICS” pada PC yang memiliki koneksi internet. Catat alamat IP PC ini, yang akan menjadi komputer “host”.
  2. Set “default gateway” “network card” pada PC yang kedua ke alamat IP komputer “host” (refer ke No.1).
  3. Set “DNS server” untuk PC yang kedua dengan alamat IP DNS dari ISP anda.
Perlu diingat bahwa dengan “Internet Connection Sharing” (ICS) via ad-hoc wireless LAN, komputer “host” harus selalu “ON”, jika anda ingin PC kedua bisa mengakses internet.
Tahapan Test Koneksi untuk PC Windows :
  1. Klik Start.
  2. Klik Run.
  3. Ketik “cmd”.
  4. Ketik “ping x.x.x.x”, dimana x.x.x.x adalah alamat IP dari salah satu PC.
  5. Jika “ping is successful”, maka jaringan anda sudah UP dan anda memiliki “full connectivity”
Selamat mencoba dan berkarya…

cara instal ubuntu server8

Cara Install Ubuntu Server Terbaru lengkap dengan Gambar

Cara install ubuntu server, ubuntu yaitu salah satu distro linux paling baik menurut admin Artikel Terkait, oleh karena itu kali ini blog Artikel Terkait akan mengulas cara install ubuntu server, adapun hal pertama yang mesti anda lakukan sebelum install ubuntu server yaitu memastikan versi ubuntu server yang ingin anda pakai, semenjak tulisan Cara Install Ubuntu Server Terbaru ini dipublikasikan versi ubuntu terkhir yaitu 13.04, namun sesungguhnya nyaris sama juga versi ubuntu server baik itu ubuntu server versi lama maupun terbaru.
Untuk anda yang belum punya ISO master ubuntu server silakan download melalui situs resmi ubuntu di http ://www.ubuntu.com/download/server, kemudian setelah anda mendownload silahkan burn boot DVD/CD master ubuntu server anda, setelah semuanya siap, silahkan ikuti langkah-langkah di bawah ini.
Langkah pertama lakukan boot dvd/cd master ubuntu server anda, lakukan langkah booting seperti pada umumnya.
Cara Install Ubuntu Server Terbaru
Silahkan tentukan Bahasa yang ingin anda gunakan
Cara Install Ubuntu Server Terbaru
Pilih install Ubuntu Server
Cara Install Ubuntu Server Terbaru
Tentukan lokasi pilih “Other” kita pilih opsi ini karena negara-negara Asia ada diopsi tersebut
Cara Install Ubuntu Server Terbaru
Pilih Asia
Cara Install Ubuntu Server Terbaru
Kemudian Pilih Indonesia
Cara Install Ubuntu Server Terbaru
Pilih Lokasi sesuai gambar di atas
Cara Install Ubuntu Server Terbaru
Pilih United States – en_US.UTF-8
Cara Install Ubuntu Server Terbaru
Tekan YES
Cara Install Ubuntu Server Terbaru
Lalu Pilih Continu
Cara Install Ubuntu Server Terbaru
configure network manually, – untuk isi ip address, gateway dan sebagainya
Cara Install Ubuntu Server Terbaru
Isi IP Address Anda
Cara Install Ubuntu Server Terbaru
Isi Netmask
Cara Install Ubuntu Server Terbaru
Isi Gateway
Cara Install Ubuntu Server Terbaru
Isi dengan DNS Server anda
Cara Install Ubuntu Server Terbaru
Isikan hostname anda
Cara Install Ubuntu Server Terbaru
Jika anda punya domain name silahkan diisi, tapi kalau tidak punya isi apasaja sesuka anda
Cara Install Ubuntu Server Terbaru
silahkan isi nama server yang anda inginkan
Cara Install Ubuntu Server Terbaru
isikan username yang mudah anda ingat
Cara Install Ubuntu Server Terbaru
Isikan password yang mudah anda ingat
Cara Install Ubuntu Server Terbaru
Cara Install Ubuntu Server Terbaru
Langkah ini anda bisa pilih YES bisa juga pilih NO, namun jika anda ingin Enkripsi silahkan anda pilih YES
Cara Install Ubuntu Server Terbaru
Pilih Zona Waktu sesuai tempat tinggal anda
Cara Install Ubuntu Server Terbaru
Pilihh Guided – use entire disk & setup LVM” Untuk mudahnya
Cara Install Ubuntu Server Terbaru
Tekan YES
Cara Install Ubuntu Server Terbaru
untuk melanjutkan proses partition silahkan pilih “Yes”
Cara Install Ubuntu Server Terbaru
Proses Installing the base system sedang berjalan, Silahkan tunggu
Cara Install Ubuntu Server Terbaru
Pilih Continue jika tidak memiliki Proxy jika ada, silahkan diisi lalu continue
Cara Install Ubuntu Server Terbaru
Jika tidak ingin mengupdate silahkan Pilih “No Automatic Updates
Cara Install Ubuntu Server Terbaru
Pilih YES untuk Bootloader (GRUB)
Cara Install Ubuntu Server Terbaru
Pilih Continue
Nah demikianlah cara install ubuntu server terbaru lengkap dengan gambar.

cara mengaktifkan firewall di windows8

Turn Off Windows Firewall Di Windows 8

Turn Off Windows Firewall Di Windows 8 - Jengkel juga jika beberapa aplikasi pengaman bawaan windows 8 mengganggu kita saat sedang bekerja atau bermain game. Berawal dari pertanyaan salah satu teman saya, bagaimana cara mematikan windows firewall di windows 8 agar saat bermain game tidak terganggu ?. Disini saya akan membahas bagaimana caranya menonaktifkan (turn off) windows firewall di windows 8 pro


Baik langsung saja, pertama bukalah control panel saya anggap sobat sudah tau bagaimana membuka control panel :D di windows 8. Jika control panel sudah terbuka maka akan ada penampakan kurang lebih seperti ini.

klik untuk memperbesar gambar

Langakah selanjutnya adalah klik System and Security maka tampilannya akan seperti ini.

klik untuk memperbesar gambar

Nah..disana akan terlihat pilihan Windows Firewall, kliklah pilihan Windows Firewall tersebut maka sobat akan menemukan penampakan seperti ini . Perhatikan bagian yang saya tandai dengan warna merah tersebut.

klik untuk memperbesar gambar
Disana sudah terlihat Turn Windows Firewall on or off maka kliklah lalu ubahlah pada pilihan Private network setting dan Public network setting pilih checkbox Turn Off Windows Firewall.

klik untuk memperbesar gambar

Sekian artikel Turn Off Windows Firewall Di Windows 8 semoga bisa bermanfaat. :D

Minggu, 09 Maret 2014

MELAKUKAN DAN ATAU SETING ULANG KONEKSI JARINGAN


Melakukan Perbaikan Dan Atau Setting Ulang Koneksi Jaringan

Mempersiapkan Perbaikan Konektifitas Jaringan pada PC yang Bermasalah
Persiapan untuk melakukan perbaikan konektifitas jaringan pada komputer client yang bermasalah harus terlebih dahulu mengetahui peralatan-peralatan yang akan digunakan dan dibutuhkan dalam jaringan tersebut. Selain peralatan dalam proses perbaikan konektifitas kita juga harus mengetahui jenis topologi jaringan yang digunakan oleh komputer client tersebut. Hal ini dilakukan agar dalam proses persiapan dan proses perbaikan kita tidak menggunakan sistem trial and error yang berarti kita hanya mencoba-coba saja tanpa mengetahui permasalahan yang dihadapi sebenarnya. Pada pembahasan berikut akan membahas tentang persiapan perbaikan konektiftas pada jaringan dengan topologi Bus dan Star. Alasan pembahasan hanya pada jaringan dengan topologi Bus dan Star karena kedua jaringan paling bayak digunakan.
1. Persiapan Perbaikan Konektivitas pada Jaringan dengan Topologi Bus
Merupakan topologi fisik yang menggunakan kabel Coaxial dengan menggunakan T-Connector dengan terminator 50 ohm pada ujung jaringan. Topologi bus menggunakan satu kabel yang kedua ujungnya ditutup serta sepanjang kabel terdapat node-node.
Karakteristik topologi Bus adalah:
  • merupakan satu kabel yang kedua ujungnya ditutup dimana sepanjang kabel terdapat node-node.
  • Paling prevevalent karena sederhana dalam instalasi
  • Signal merewati 2 arah dengan satu kabel kemungkinan terjadi
    collision (tabrakan data atau tercampurnya data).
  • Permasalahan terbesar jika terjadi putus atau longgar pada salah
    satu konektor maka seluruh jaringan akan berhenti
  • Topologi Bus adalah jalur transmisi dimana signal diterima dan
  • dikirim pada setiap alat/device yang tersambung pada satu garis lurus (kabel), signal hanya akan ditangkap oleh alat yang dituju, sedangkan alat lainnya yang bukan tujuan akan mengabaikan signal tersebut/hanya akan dilewati signal.
Persiapan yang dilakukan adalah dengan mempersiapkan peralatannya. Peralatan atau bahan yang dibutuhkan untuk jaringan dengan Topologi Bus adalah:
a) Kartu Jaringan  (Network Interface Card/ LAN Card)
Sebuah kartu jarinagn (LAN Card) yang terpasang pada slot ekspansi pada sebuah motherboard komputer server maupun workstation (client) sehingga komputer dapat dihubungkan kedalam sistem jaringan. Dilihat dari jenis interface-nya pada PC terdapat dua jenis yakni PCI dan ISA.
b) Kabel dan konektor
Kabel yang digunakan untuk jaringan dengan topologi Bus adalah menggunakan kabel coaxial. Kabel coaxial menyediakan perlindungan cukup baik dari cross talk ( disebabkan medan listrik dan fase signal) dan electical inteference (berasal dari petir, motor dan sistem radio) karena terdapat semacam pelindung logam/metal dalam kabel tersebut.
Jenis kabel coaxial diantaranya kabel TV (kabel Antena), thick coaxial dan thin coaxial kecepatan transfer rate data maximum 10 mbps.
Kabel Coaxial atau kabel RG-58 atau kabel 10base2 (ten base two) memiliki jangkauan antara 300 m dan dapat mencapai diatas 300m dengan menggunakan repeater. Untuk dapat digunakan sebagai kabel jaringan harus memenuhi standar IEEE 802.3 10BASE2, dengan diameter rata-rata berkisar 5 mm dan biasanya berwarna gelap.
Konektor yang digunakan dalam jaringan Topologi Bus adalah dengan menggunakan konektor BNC. Konektor BNC ada 3 jenis yakni:
  • Konektor BNC Konektor BNC yang dipasangkan pada ujung-ujung kabel coaxial.
  • TerminatorBNC Konektor BNC dipasangkan pada ujung-ujung Jaringan dengan Topologi Bus yang memiliki nilai hambatan 50 ohm.
  • TBNC Adalah konektor yang dihubungkan ke kartu jaringan (LAN Card) dan ke Konektor BNC ataupun ke terminator untuk ujung jaringan.
2. Persiapan Perbaikan konektifitas pada Jaringan dengan topologi Star
Topologi Star adalah topologi setiap node akan menuju node pusat/ sentral sebagai konselor. Aliran data akan menuju node pusat baru menuju ke node tujuan.
Topologi ini banyak digunakan di berbagai tempat karena memudahkan untuk menambah, megurangi dan mendeteksi kerusakan jaringan yang ada. Panjang kabel tidak harus sesuai (matching). Kerugian terjadi pada panjang kabel yang dapat menyebabkan (loss effect) karena hukum konduksi, namun semua itu bisa diabaikan.
Karateristik topologi Star adalah:
  • Setiap node berkomunikasi langsung dengan central node, traffic data mengalir dari node ke central node dan kembali lagi.
  • Mudah dikembangkan karena setiap node hanya memiliki kabel yang langsung terhubung ke central node.
  • Keunggulan jika  terjadi kerusakan pada salah satu node maka hanya pada node tersebut yang terganggu tanpa mengganggu jaringan lain
  • Dapat digunakan kabel lower karena hanya menghandle satu traffic node dan biasanya menggunakan kabel UTP.
Persiapan yang harus dilakukan adalah mempersiapkan peralatannya. Peralatan atau bahan yang dibutuhkan untuk jaringan dengan Topologi Bus adalah:
1. Kartu Jaringan  (Network Interface Card/ LAN Card)
Sebuah kartu jaringan (LAN Card) yang terpasang pada slot ekspansi pada sebuah motherboard komputer server maupun workstation (client) sehingga komputer dapat dihubungkan kedalam sistem jaringan. Dilihat dari jenis interface-nya untuk jaringan menggunakan topologi star menggunakan kartu jaringan jenis PCI.
2. Kabel dan Konektor
Kabel yang digunakan dalam Jaringan dengan topologi star adalah UTP (Unshielded Twisted Pair). Merupakan sepasang kabel yang dililit satu sama lain dengan tujuan mengurangi interferensi listrik yang terdapat dari dua, empat atau lebih pasang (umumnya yang dipakai dalam jaringan adalah 4 pasang / 8 kabel). UTP dapat mempunyai transfer rate 10 mbps sampai dengan 100 mbps tetapi mempunyai jarak pendek yaitu maximum 100m. Umumya di Indonesia warna kabel yang terlilit adalah (orangeputih orange), (hijau-putih hijau), (coklat-putih coklat) dan (biruputih biru).
Konektor yang digunakan dalam jaringan Topologi star dengan kabel UTP (Unshielded Twisted Pair) yakni menggunakan konektor RJ 45 dan untuk mengepres kabel menggunakan tang khusus yakni Cramping tools.
Memperbaiki Konektifitas Jaringan pada PC
Perbaikan konektifitas merupakan tindakan untuk memperbaiki atau menghubungkan komputer client dengan komputer jaringan. Tindakan yang dilakukan adalah termasuk pemasangan dan konfigurasi ulang perangkat yang diganti.
Pada pembahasan berikut akan membahas pada perbaikan konektifitas pada jaringan dengan Topologi Bus dan Topologi Star. Hal ini dilakukan untuk lebih memperdalam bahasan sesuai dengan kegiatan belajar yang pertama.
Tindakan perbaikan konektifitas jaringan melalui beberapa tahap yakni:
1) Pemasangan Kartu Jaringan (LAN Card) pada Motherboard
Pemasangan Kartu jaringan pada motherboar disesuaikan dengan kartu jaringan yang dimiliki apakah menggunakan model ISA atau PCI. Kartu jaringan model ISA tidak dapat dipasangkan pada slot PCI dan sebaliknya. Jadi pemasangan kartu jaringan harus sesuai dengan slot ekspansinya. Karena ukuran slot ekspansi yang tidak sama maka mempermudah dalam pemasangan sehingga tidak mungkin tertukar. Pemasangan kartu jaringan dapat dilakukan pada slot manapun selama slot tersebut tidak dipakai oleh komponen lain atau masih kosong. Karena apabila anda memindah komponen yang sudah ada maka saat menghidupkan komputer windows akan mendeteksi ulang pada seluruh komponen sehingga akan melakukan inisialisasi ulang ini terjadi pada windows 98, Windows 2000 dan windows XP.
2) Pemasangan Kabel pada Konektor
  • Pemasangan Kabel Coaxial dan Konektor BNC
    Pemasangan Kabel Coaxial dan konektor BNC  harus dilakukan dengan hati-hati jangan sampai terjadi short atau hubung singkat karena dapat menyebabkan kabel yang kita buat membuat sistem jaringan menjadi down. Pengecekan apakah kabel tersebut dalam kondisi yang baik atau tidak putus ditengah juga harus dilakukan karena ini juga sebagai antisipasi supaya tidak terjadi kegagalan konektifitas. Pengecekan dapat dilakukan dengan multimeter pada kedua ujung apakah ada short atau putus tidak. Jika tidak ada maka dapat dilakukan penyambungan Kabel Coaxial pada konektor BNC. Setelah selesai penyambungan Kabel Coaxial pada konektor BNC harus di cek lagi apakah ada short atau putus dalam kabel tersebut dengan menggunkan multimeter.
  • Pemasangan Kabel UTP dan Konektor RJ 45
    Pemasangan Kabel UTP dan Konektor RJ 45 untuk jaringan susunan kabel harus dilakukan standarisasi dengan tujuan untuk mempermudah dalam penambahan jaringan baru tanpa harus melihat susunan yang dipakai jika telah menggunakan standarisasi pengurutan kabel UTP ke konektor RJ 45.
Pengkabelan menggunakan Kabel UTP terdapat dua metode yaitu:
1. Kabel Lurus (Straight Cable)
Kabel lurus (Straight Cable) adalah sistem pengkabelan antara ujung satu dengan yang lainnya adalah sama. Kabel lurus (Straight Cable) digunakan untuk menghubungkan antar workstation (Client) dengan Hub/Switch.
2. Kabel Silang (Crossover Cable)
Kabel Silang (Crossover Cable) adalah sistem pengkabelan antara ujung satu dengan yang lainnya saling disilangkan antar pengiriman (Transmiter) data dan penerima (Resiver) data.  Kabel pengiriman data ujung satu akan diterima oleh penerima data pada ujung kedua begitupula sebaliknya penerima data satu merupakan pengirim data ujung kedua. Kabel Silang (Crossover Cable) digunakan untuk menghubungkan Hub/Switch dengan Hub/Switch atau antar dua komputer tanpa menggunakan hub.
3) Pemasangan Konektor pada sistem Jaringan
  • Pemasangan Kabel Coaxial dengan konektor BNC pada Jaringan dengan topologi Bus
    Pemasangan Kabel Coaxial dengan konektor BNC pada Jaringan dengan topologi Bus yang menggunakan T-Connector dengan terminator 50 ohm pada ujung jaringan. Topologi bus menggunakan satu kabel yang kedua ujungnya ditutup dimana sepanjang kabel terdapat node-node.
  • Pemasangan Kabel UTP dengan Konektor RJ 45 pada Jaringan dengan Topologi Star
    Pemasangan Kabel UTP dengan konektor RJ 45 pada Topologi Star adalah setiap node akan menuju node pusat/ sentral sebagai konselor. Aliran data akan menuju node pusat baru menuju ke node tujuan. Topologi ini banyak digunakan di berbagai tempat karena memudahankan untuk menambah, megurangi atau mendeteksi kerusakan jaringan yang ada.
4) Seting konfigurasi (penginstalan driver kartu jaringan, pemilihan Protocol, Pengisian IP Address, subnet mask dan workgroup.
Apabila secara hardware semua telah terpasang dengan baik maka langkah selanjutnya adalah konfigurasi secara software yang dapat dilakukan dengan cara:
a) Penginstallan Driver Kartu Jaringan (LAN Card)
Penginstalan driver dilakukan apabila kartu jaringan belum terdeteksi dikarenakan tidak suport Plug and Play (PnP). Hal ini disebabkan karena driver dari sistem operasi (98/Me) yang digunakan tidak ada sehingga memerlukan driver bawaan dari kartu jaringan tersebut. Cara yang dapat dilakukan adalah dengan cara:
Klik start pada windows 98/me >> setting >> Control Panel
b) Pemilihan Protocol
Biasanya setelah melakukan instalasi kartu jaringan (LAN Card)  dengan baik secara otomatis akan memasukkan protocol TCP/IP dikotak dialog tersebut ( Gambar 21) namun apabila belum maka dapat dilakukan cara-cara berikut:
c) Pengisian IP Address dan Subnetmask
IP Address merupakan alamat komputer yang unik dalam sistem jaringan. Karena dalam sistem jarigan yang dituju adalah IP Address sehingga jika terjadi IP Address yang sama maka kedua komputer cross penggunaan alamat yang sama.
Kelas Alamat IP Address
IP Address dikelompokkan menjadi lima kelas; Kelas A, Kelas B, Kelas C, Kelas D, dan Kelas E. Perbedaan pada tiap kelas tersebut adalah pada ukuran dan jumlahnya. IP Kelas A dipakai oleh sedikijaringan, tetapi jaringan ini memiliki jumlah host yang banyKelas C dipakai untuk banyak jaringan, tetapi jumlah host sedikit, Kelas D dan E tidak banyak digunakan. Setiap alamat IP terdiri dari dua field, yaitu:
  • Field NetId; alamat jaringan logika dari subnet dimana komputer dihubungkan
  • Field HostId; alamat device logical secara khusus digunakan untuk mengenali masing-masing host pada subnet.
d) Pemilihan Workgroup
Pemilihan workgroup untuk menentukan kelompok mana yang kita hubungai. Workgroup dapat juga disebut nama Jaringan yang ada jadi untuk masuk sistem harus menuju ke nama jaringan yang dituju apabila tidak maka juga tidak masuk dalam sistem jaringan tersebut.
Memeriksa, Menguji & Pembuatan Laporan Hasil Pemeriksaan dan Perbaikan Konektifitas Jaringan pada PC
Tindakan yang dilakukan setelah konfigurasi sistem selesai dapat dilakukan tindakan akhir yakni:
1) Pemeriksaan ulang konfigurasi jaringan
2) Pengujian konektifitas jaringan
3) Pembuatan laporan hasil perbaikan pekerjaan yang telah
dilakukan
Dengan tindakan-tindakan tersebut diatas diharapkan perbaikan konektifitas dapat teruji dan handal sehingga tidak menggangu jaringan yang telah ada. Tindakan-tindakan yang harus dilakukan untuk mengetahui apakah konektifitas yang telah dilakukan berhasil dapat dilakukan dengan cara:
A. Pemeriksaan ulang konfigurasi jaringan Pemeriksaan ulang konektifitas jaringan merupakan tindakan pengecekan ulang kembali dari proses paling awal yakni:
a) Memeriksa pemasangan kartu jaringan (LAN Card) apakah telah terpasang dengan baik atau tidak
b) Memeriksa Pemasangan konektor Kabel pada hub/switch atau konektor lain tidak mengalami short atau open,
c) Pemasangan konektor tidak longgar
d) Setting dan konfigurasi kartu jaringan secara software telah
benar sesuai dengan ketentuan jaringan sebelumnya baik dari instalasi driver kartu jaringan, Konfigurasi IP Address, Subnet mask dan Workgroup yang digunakan.
Apabila semua telah terpasang dengan baik dan benar maka langkah selanjutnya adalah pengujian konektifitas jaringan.
B. Pengujian konektifitas jaringan
Pengujian atau pengetesan jaringan dilakukan untuk mengetahui apakah komputer yang kita konektifitaskan telah berhasil masuk dalam sistem jaringan yang dituju.
Dalam menu network tersebut kita gunakan Fine Computer dimana kita akan melakukan pencarian berdasarkan nama komputer yang ada dalam jaringan saat penentuan identification pada saat penentuan workgroup.
Pada dialog find computer kita mencari berdasarkan nama komputer yang dicari. Hasil pencarian akan ditampilkan berupa daftar komputer yang telah sesuai dengan nama yang kita masukkan.
Cara pengujian hasil koneksi jaringan dapat pula dilakukan dengan cara double klik pada icon Network Neighborhood akan didapatkan daftar nama komputer yang telah masuk dalam jaringan sampai saat pengaksesan tersebut.
Cara lain yang dapat dilakukan untuk mengetahui apakah komputer tersebut telah terhubung dengan jaringan adalah dengan masuk pada windows explorer disana akan memberikan informasi secara lengkap.
Pengujian dapat pula dilakukan dengan menggunakan Ms Dos untuk melihat konfigurasi pada TCP/IP. Pada windows Ms Dos ketikkan C:>IPCONFIG/ALL  (IP Configuration)
IPCONFIG (IP Configuration) memberikan informasi hanya pengalamatan TCP/IP pada konputer tersebut saja. Dari gambar tersebut bahwa komputer tersebut memiliki nomor IP Addres adalah 10.1.1.7 dan Subnet Masknya adalah 255.255.255.0 Untuk informasi yang lebih lengkap dapat juga dilakukan dengan mengetikkan  pada Ms Dos adalah C:> IPCONFIG/ALL|MORE.
Dari tampilan IPCONFIG secara keseluruhan (all) dapat diperoleh informasi bahwa :
a) Host Name (Nama Komputer) adalah Komp_7
b) Diskripsi Kartu jaringannya adalah menggunakan Realtek
RTL8029(AS) jenis Eternet Adapter.
c) Physical Adapter adalah 00-02-44-27-25-73
d) IP Addres adalah 10.1.1.7
e) Subnet Masknya adalah 255.255.255.0
Untuk mendeteksi apakah hubungan komputer dengan jaringan sudah berjalan dengan baik maka dilakukan utilitas ping. Utilitas Ping digunakan untuk mengetahui konektifitas yang terjadi dengan nomor IP address yang kita hubungi.
Perintah ping  untuk IP Address 10.1.1.1, jika kita lihat ada respon pesan Replay from No IP Address 10.1.1.1 berarti IP tersebut memberikan balasan atas perintah ping yang kita berikan. Diperoleh Informasi berapa kapasitas pengiriman dengan waktu berapa lama memberikan tanda bahwa perintah untuk menghubungkan ke  IP Address telah berjalan dengan baik.
Apabila alamat yang dihubungi tidak aktif atau tidak ada maka akan ditampilkan data Request Time Out (IP Address tidak dikenal).
Berarti komputer tersebut tidak dikenal dalam sistem jaringan, atau sedang tidak aktif. Setelah melakukan pengujian pada sistem jaringan setiap komputer telah dapat terhubung dengan baik. Sistem jaringan tersebut dapat digunakan untuk sharing data ataupun printer, modem (Internet) dan sebagainya.
Sharing dimaksudkan untuk membuka jalan untuk komputer client lain mengakses atau menggunakan fasilitas yang kita miliki.
Untuk dapat melakukan sharing data dapat dengan cara masuk ke windows explorer pilih data atau directory yang akan disharingkan kemudian klik kanan  lalu klik sharing.
Dengan sharing sistem jaringan dapat menggunakan 1 unit printer untuk mencetak data dari setiap komputer client sehingga memotong ongkos biaya untuk pembelian printer yang banyak.
Sebagai contoh sebuah komputer telah mensharing drive A, C, D, E, G dan sebuah printer canon berarti komputer tersebut membuka akses untuk setiap komputer dapat melihat, membuka dan menggunakan fasilitas printer yang ia miliki.
Persiapan untuk melakukan perbaikan konektifitas jaringan pada komputer client yang bermasalah harus terlebih dahulu mengetahui peralatan-peralatan yang akan digunakan dan dibutuhkan dalam jaringan tersebut. Selain peralatan dalam proses perbaikan konektifitas kita juga harus mengetahui jenis topologi jaringan yang digunakan oleh komputer client tersebut. Hal ini dilakukan agar dalam proses persiapan dan proses perbaikan kita tidak menggunakan sistem trial and error yang berarti kita hanya mencoba-coba saja tanpa mengetahui permasalahan yang dihadapi sebenarnya. Pada pembahasan berikut akan membahas tentang persiapan perbaikan konektiftas pada jaringan dengan topologi Bus dan Star. Alasan pembahasan hanya pada jaringan dengan topologi Bus dan Star karena kedua jaringan paling bayak digunakan.
http://www.scribd.com/doc/94759588/Modul-Melakukan-Perbaikan-Setting-Ulang-Koneksi-Jaringan
A. KEGIATAN PEMELAJARAN I
1.1. Local Area Network (LAN)
Local Area Network (LAN) merupakan jaringan milik pribadi di dalam
sebuah gedung atau kampus yang berukuran sampai beberapa kilometer. LAN
seringkali digunakan untuk menghubungkan komputer-komputer pribadi dan
workstation dalam kantor perusahaan atau pabrik-pabrik untuk memakai
bersama resource (misalnya, printer, scanner) dan saling bertukar informasi. LAN
dapat dibedakan dari jenis jaringan lainnya berdasarkan tiga karakteristik:
ukuran, teknologi transmisi dan topologinya. LAN mempunyai ukuran yang
terbatas, yang berarti bahwa waktu transmisi pada keadaan terburuknya
terbatas dan dapat diketahui sebelumnya. Dengan mengetahui keterbatasnnya,
menyebabkan adanya kemungkinan untuk menggunakan jenis desain tertentu.
Hal ini juga memudahkan manajemen jaringan. LAN seringkali menggunakan
teknologih transmisi kabel tunggal. LAN tradisional beroperasi pada kecepatan
mulai 10 sampai 100 Mbps (mega bit/detik) dengan delay rendah (puluhan mikro
second) dan mempunyai faktor kesalahan yang kecil. LAN-LAN modern dapat
beroperasi pada kecepatan yang lebih tinggi, sampai ratusan megabit/detik.
1.1.1 Topologi LAN
1.1.1.1 Topologi Bus
Topologi Bus
Bab II . Pemelajaran
2
Karakteristik topologi ini adalah sebagai Berikut :
Disebut juga Daisy Chain.
· Paling banyak dipakai karena sederhana dalam instalasi.
· Pada topologi bus, terdapat satu jalur umum yang berbentuk suatu
garis lurus. Yang mana kemudian masing-masing node dihubungkan
kedalam jalur garis tersebut.
· Transmisi dari suatu workstation dapat menyebar dan menjalar ke
workstation lainnya, ini disebabkan setiap workstation menggunakan
media transmisi yang sama.
· Dapat terjadi collision (dua paket data tercampur), karena sinyal
mengalir dalam dua arah.
· Problem terbesar : jika salah satu segmen kabel putus, maka seluruh
jaringan akan terhenti.
· Meskipun ada percabangan media transmisi, tetapi tidak membentuk
jalur tertutup (closed loop).
· Berupa bentangan satu kabel yang kedua ujungnya ditutup oleh
terminator dan terdapat node-node sepanjang kabel.
· Instalasi mudah dilakukan.
1.1.1.2 Topologi Star
Topologi star banyak digunakan dalam pembuatan LAN dibandingkan
topologi yang lain.
Topologi start memiliki karakteristik sbb:
· Medium transmisi yang digunakan dalam tipe topologi ini,
membentuk jalur tertutup (closed loop), dan setiap workstation
mempunyai kabel tersendiri untuk langsung berhubungan dengan
file server, sehingga seluruh sistem tidak akan gagal bila ada salah
satu kabel pada workstation yang terganggu.
· Mudah dikembangkan, karena tiap node hanya memiliki kabel yang
langsung terhubung kecentral node.
· Dapat digunakan kabel yang “lower grade”, karena hanya
menghandle satu lalu lintas data, biasanya digunakan kabel
UTP.Node-node tersambung langsung ke suatu node pusat (biasa
berupa hub), sehingga mudah dikembangkan.
· Keuntungannya dari topologi star adalah apabila satu kabel node
terputus, node lainnya tidak terganggu
3
Topologi Star
1.1.1.3 Topologi Ring
Topologi Ring
Karakteristik topologi ini sebagai berikut :
4
· Dalam topologi ring, setiap node dihubungkan dengan node lain,
sehingga membentuk lingkaran.
· Karena sistem transmisinya menggunakan kabel yang saling
menghubungkan beberapa workstation dengan file server dalam
bentuk lingkaran tertutup, maka tipe ini memiliki kelemahan, yaitu
apabila pada salah satu hubungan ada yang putus, maka keseluruhan
hubungan terputus.
1.1.2. Hardware untuk LAN
1.1.2.1 Kartu jaringan (NIC)
Kartu jaringan
Kartu jaringan adalah seperangkat papan circuit yang ditancapkan pada
motherboard sebuah PC yang berfungsi untuk menghubungkan computer
dengan medium jaringan. Pada sebuah Laptop ataupun Notebook biasanya
disebut PCMCIA card dengan bentuk yang tipis terlihat spt gambar berikut:
5
6
1.1.2.2 Kabel
Ada beberapa macam kabel yang digunakan untuk medium jaringan dalam
pembangunan sebuah LAN diantaranya :
1.1.2.2.1 Kabel STP
kabel STP terdiri 4 pasang kabel terpilin yang dibungkus dan mempunyai
kecepatan transfer dari 10 – 100 Mbps dan panjang maksimum sekitar 100 m
konektor yang digunakan biasanya RJ 45
1.1.2.2.2 Kabel UTP
Kabel UTP sama seperti kabel UTP hanya saja tidak terbungkus, kabel jenis
inilah yang banyak digunakan untuk membuat sebuah LAN.
7
1.1.2.2.3 Kabel Koaksial
Kabel koaksial terdiri dari sebuah kabel /kawat inti yang diselubungi oleh kabel
seperti jala. Medium jenis ini menggunakan konektor BNC
Kabel ini mempunyai karakteristik sebagai berikut :
· Kecepatan transfer data maksimal 10 Mbps.
· Coaxial sering digunakan untuk thick ethernet, thin ethernet, dan ARCnet.
· Digunakan dalam topologi bus
· Panjang maksimum sekitar 500m
1.1.2.2.3 Kabel Fiber Optik
Kabel Fiber Optik
Kabel jenis ini mempunyai kelebihan dibandingkan dengan kabel yang lain
yaitu transfer data lebih dari 100Mbps, panjang maksimum lebih dari 2000m
namun kabel jenis ini harganya relatif mahal.
8
Test formatif 1
1. Jelaskan langkah – langkah persiapan perbaikan konektifitas
jaringan pada PC ?
2. Sebutkan macam – macam peralatan yang diperlukan dalam
perbaikan konektifitas jaringan ?
B. KEGIATAN PEMELAJARAN II
2.1. Langkah – langkah perbaikan
Untuk memperbaiki konektifitas jaringan pada PC maka kita perlu melakukannya
secara urut dan sistematis, dan langkah tersebut dibagi menjadi dua langkah
secara umum.
1. Memeriksa gejala kerusakan pada komponen jaringan
· Untuk melakukan pendeteksian gejala kerusakan harus dilakukan satu
persatu terhadap semua komponen jaringan, mulai dari kartu jaringan,
kabel medium jaringan dan juga HUB/Switch.
· Untuk memeriksa kerusakan bisa dilihat secara fisik terlebih dahulu,
semisal adakah ada cacat fisik pada alat, apakah ada LED yang mati,
jikatidak ditemukan maka bisa dilanjutkan memeriksa dengan
peralatan elektronik.
· Catat semua kerusakan yang terjadi, hal ini bisa menjadi acuan untuk
mengambil langkah perbaikan selanjutnnya.
2. Melakukan perbaikan atau penggantian terhadap komponen yang rusak
· Jika ada kerusakan pada peralatan, tentukan seberapa tingkat
kerusakan yang terjadi.
· Kerusakan yang terjadi jika masih bisa diperbaiki, maka tidak perlu
penggantian komponen.
· Untuk kerusakan yang lebih besar atau permanen maka kita harus
melakukan penggantian komponen. Baca manual book dari masing –
masing komponen untuk melakukan penggantian.
9
C. KEGIATAN PEMELAJARAN III
3.1. Pemeriksaan hasil perbaikan
Setelah kita melakukan persiapan dan perbaikan konektifitas jaringan pada
PC, maka langkah terakhir yang perlu kita lakukan adalah melakukan
pengecekan terhadap perbaikan yang kita lakukan. Adapun langkah –
langkah pemeriksaan meliputi :
· Check kembali fungsi – fungsi dari komponen jaringan yang telah kita
ganti.
· Periksa ulang apakah komponen tersebut terpasang dengan baik dan
dapat berfungsi secara normal
· Lakukan tes koneksi jaringan antar PC apakah berjalan secara normal.
Jika semua komponen berfungsi dengan baik, buatlah daftar hasil perbaikan
dan penggantian komponen

Sabtu, 01 Maret 2014


Perintah DOS (Disk Operating System Command)

Meski saat ini para pengguna komputer tidak banyak mengetahui tentang perinta berbasis teks ini, namun perintah DOS ini terkadang sangat dibutuhkan. Saat ini setiap sistem operasi sudah mendukung tampilan grafis yang sangat mudah untuk mengoperasikannya, sehingga banyak yang melupakan perintah DOS ini. Namun perinta-perintah ini masih juga digunakan orang-orang yang bergelut di dunia komputer. Bagai anda yang belum tahu perintah DOS apa sajakah itu, silahkan disimak beberapa perintah Disk Operating System berikut ini.

APPEND : Causes MS-DOS to look in other directories when editing a file or running a command.

ARP : Displays, adds, and removes arp information from network devices

ASSIGN : Assign a drive letter to an alternate letter

ASSOC : View the file associations

AT : Schedule a time to execute commands or programs.

ATMADM : Lists connections and addresses seen by Windows ATM call manager.

ATTRIB : Display and change file attributes.

BATCH : NRecovery console command that executes a series of commands in a file.

BOOTCFG : Recovery console command that allows a user to view, modify, and rebuild the boot.ini

BREAK : Enable / disable CTRL + C feature.

CACLS : View and modify file ACL's.

CALL : Calls a batch file from another batch file.

CD : Changes directories.

CHCP : Supplement the International keyboard and character set information.

CHDIR Changes directories.

CHKDSK : Check the hard disk drive running FAT for errors.

CHKNTFS : Check the hard disk drive running NTFS for errors.

CHOICE : Specify a listing of multiple options within a batch file.

CLS : Clears the screen.

CMD : Opens the command interpreter.

COLOR : Easily change the foreground and background color of the

MS-DOS window.

COMP : Compares files.

COMPACT : Compresses and uncompress files.

CONTROL : Open control panel icons from the MS-DOS prompt.

CONVERT : Convert FAT to NTFS.

COPY : Copy one or more files to an alternate location.

CTTY : Change the computers input/output devices.

DATE : View or change the systems date.

DEBUG : Debug utility to create assembly programs to modify hardware settings.

DEFRAG : Re-arrange the hard disk drive to help with loading programs.

DEL : Deletes one or more files.

DELETE : Recovery console command that deletes a file.

DELTREE : Deletes one or more files and/or directories.

DIR : List the contents of one or more directory.

DISABLE : Recovery console command that disables Windows system services or drivers.

DISKCOMP : Compare a disk with another disk.

DISKCOPY : Copy the contents of one disk

DOSKEY : Command to view and execute commands that have been run in the past.

DOSSHELL : A GUI to help with early MS-DOS users.

DRIVPARM : Enables overwrite of original device drivers.

ECHO : Displays messages and enables and disables echo.

EDIT : View and edit files.

EDLIN : View and edit files.

EMM386 : Load extended Memory Manager.

ENABLE : Recovery console command to enable a disable service or driver.

ENDLOCAL : Stops the localization of the environment changes

enabled by the setlocal command.

ERASE : Erase files

EXPAND : Expand a Microsoft Windows file back to it's original format.

EXIT : Exit from the command interpreter.

EXTRACT : Extract files from the Microsoft Windows cabinets.

FASTHELP : Displays a listing of MS-DOS commands and information about them

FC : Compare files.

FDISK : Create the partitions on the hard disk drive.

FIND : Search for text within a file.

FINDSTR : Searches for a string of text within a file.

FIXBOOT : Writes a new boot sector.

FIXMBR : Writes a new boot record to a disk drive.

FOR : Boolean used in batch files.

FORMAT : Command to erase and prepare a disk drive.

FTP : Command to connect and operate on a FTP server.

FTYPE : Displays or modifies file types used in file extension

asociations.

GOTO : Moves a batch file to a specific label or location.

GRAFTABL : Show extended characters in graphics mode.

HELP : Display a listing of commands and brief explanation.

IF : Allows for batch files to perform conditional processing.

IFSHLP.SYS : 32-bit file manager.

IPCONFIG : Network command to view network adapter settings and assigned values.

KEYB : Change layout of keyboard.

LABEL : Change the label of a disk drive.

LH : Load a device driver in to high memory.

LISTSVC : Recovery console command that displays the services and drivers.

LOADFIX : Load a program above the first 64k.

LOADHIGH : Load a device driver in to high memory.

LOCK : Lock the hard disk drive.

LOGON : Recovery console command to list installations and enable administrator login.

MAP : Displays the device name of a drive.

MD : Command to create a new directory.

MEM : Display memory on system.

MKDIR : Command to create a new directory.

MODE : Modify the port or display settings.

MORE : Display one page at a time.

MOVE : Move one or more files from one directory to another DIRECTORY

MSAV : Early Microsoft Virus scanner.

MSD : Diagnostics utility.

MSCDEX : Utility used to load and provide access to the CD-ROM.

NBTSTAT : Displays protocol statistics and current TCP/IP connections using NBT

NET : Update, fix, or view the network or network settings

NETSH : Configure dynamic and static network information from MS-DOS.

NETSTAT : Display the TCP/IP network protocol statistics and information.

NLSFUNC : Load country specific information.

NSLOOKUP : Look up an IP address of a domain or host on a network.

PATH : View and modify the computers path location

PATHPING : View and locate locations of network latency

PAUSE : command used in batch files to stop the processing of a command.

PING : Test / send information to another network computer or network device .

POPD : Changes to the directory or network path stored by the pushd command.

POWER : Conserve power with computer portables.

PRINT : Prints data to a printer port.

PROMPT : View and change the MS-DOS prompt.

PUSHD : Stores a directory or network path in memory so it can be returned to at any time.

QBASIC : Open the QBasic.

RD : Removes an empty directory.

REN : Renames a file or directory.

RENAME : Renames a file or directory.

RMDIR : Removes an empty directory.

ROUTE : View and configure windows network route tables.

RUNAS : Enables a user to execute a program on another

computer.

SCANDISK : Run the scandisk utility.

SCANREG : Scan registry and recover registry from errors.

SET : Change one variable or string to another.

SETLOCAL : Enables local environments to be changed without affecting anything else.

SHARE : Installs support for file sharing and locking capabilities.

SETVER : Change MS-DOS version to trick older MS-DOS programs.

SHIFT : Changes the position of replaceable parameters in a batch program.

SHUTDOWN : Shutdown the computer from the MS-DOS prompt.

SMARTDRV : Create a disk cache in conventional memory or extended memory.

SORT : Sorts the input and displays the output to the screen.

START : Start a separate window in Windows from the MS-DOS prompt.

SUBST : Substitute a folder on your computer for another drive letter.

SWITCHES : Remove add functions from MS-DOS.

SYS : Transfer system files to disk drive.

TELNET : Telnet to another computer / device from the prompt.

TIME : View or modify the system time.

TITLE : Change the title of their MS-DOS window.

TRACERT : Visually view a network packets route across a network.

TREE : View a visual tree of the hard disk drive.

TYPE : Display the contents of a file.

UNDELETE : Undelete a file that has been deleted.

UNFORMAT : Unformat a hard disk drive.

UNLOCK : Unlock a disk drive.

VER : Display the version information.

VERIFY : Enables or disables the feature to determine if files have been written properly.

VOL : Displays the volume information about the designated drive.

XCOPY : Copy multiple files, directories, and/or drives from one location to another.

TRUENAME : When placed before a file, will display the whole directory in which it exists

TASKKILL : It allows you to kill those unneeded or locked up applications

Semoga beberapa perintah DOS di atas dapat bermanfaat bagi pengunjung blog Belajar Ilmu Komputer yang membutuhkannya, dan bagi anda yang ingin menambah perintah DOS yang lainnya, disilahkan untuk sharing di bagian komentar.

Jaringan komputer

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Jaringan komputer (jaringan) adalah sebuah sistem yang terdiri atas komputer-komputer yang didesain untuk dapat berbagi sumber daya (printer, CPU), berkomunikasi (surel, pesan instan), dan dapat mengakses informasi(peramban web).[1] Tujuan dari jaringan komputer adalah[1] agar dapat mencapai tujuannya, setiap bagian dari jaringan komputer dapat meminta dan memberikan layanan (service).[1] Pihak yang meminta/menerima layanan disebut klien (client) dan yang memberikan/mengirim layanan disebut peladen (server).[1] Desain ini disebut dengan sistem client-server, dan digunakan pada hampir seluruh aplikasi jaringan komputer.[1]
Dua buah komputer yang masing-masing memiliki sebuah kartu jaringan, kemudian dihubungkan melalui kabel maupun nirkabel sebagai medium transmisi data, dan terdapat perangkat lunak sistem operasi jaringan akan membentuk sebuah jaringan komputer yang sederhana.[2]: Apabila ingin membuat jaringan komputer yang lebih luas lagi jangkauannya, maka diperlukan peralatan tambahan seperti Hub, Bridge, Switch, Router, Gateway sebagai peralatan interkoneksinya.[2]

Sejarah


ini model Distributed Processing
Sejarah jaringan komputer bermula dari lahirnya konsep jaringan komputer pada tahun 1940-an di Amerika yang digagas oleh sebuah proyek pengembangan komputer MODEL I di laboratorium Bell dan group riset Universitas Harvard yang dipimpin profesor Howard Aiken.[3] Pada mulanya proyek tersebut hanyalah ingin memanfaatkan sebuah perangkat komputer yang harus dipakai bersama.[3] Untuk mengerjakan beberapa proses tanpa banyak membuang waktu kosong dibuatlah proses beruntun (Batch Processing), sehingga beberapa program bisa dijalankan dalam sebuah komputer dengan kaidah antrian.[3]
Kemudian ditahun 1950-an ketika jenis komputer mulai berkembang sampai terciptanya super komputer, maka sebuah komputer harus melayani beberapa tempat yang tersedia (terminal), untuk itu ditemukan konsep distribusi proses berdasarkan waktu yang dikenal dengan nama TSS (Time Sharing System).[4] Maka untuk pertama kalinya bentuk jaringan (network) komputer diaplikasikan.[4] Pada sistem TSS beberapa terminal terhubung secara seri ke sebuah komputer atau perangkat lainnya yang terhubung dalam suatu jaringan (host) komputer.[4] Dalam proses TSS mulai terlihat perpaduan teknologi komputer dan teknologi telekomunikasi yang pada awalnya berkembang sendiri-sendiri.[4] Departemen Pertahanan Amerika, U.S. Defense Advanced Research Projects Agency (DARPA) memutuskan untuk mengadakan riset yang bertujuan untuk menghubungkan sejumlah komputer sehingga membentuk jaringan organik pada tahun 1969.[5] Program riset ini dikenal dengan nama ARPANET.[5] Pada tahun 1970, sudah lebih dari 10 komputer yang berhasil dihubungkan satu sama lain sehingga mereka bisa saling berkomunikasi dan membentuk sebuah jaringan.[5] Dan pada tahun 1970 itu juga setelah beban pekerjaan bertambah banyak dan harga perangkat komputer besar mulai terasa sangat mahal, maka mulailah digunakan konsep proses distribusi (Distributed Processing).[3] Dalam proses ini beberapa host komputer mengerjakan sebuah pekerjaan besar secara paralel untuk melayani beberapa terminal yang tersambung secara seri disetiap host komputer.[3] Dalam proses distribusi sudah mutlak diperlukan perpaduan yang mendalam antara teknologi komputer dan telekomunikasi, karena selain proses yang harus didistribusikan, semua host komputer wajib melayani terminal-terminalnya dalam satu perintah dari komputer pusat.[3]

Ini adalah Model Time Sharing System (TSS)
Pada tahun 1972, Roy Tomlinson berhasil menyempurnakan program surat elektonik (email) yang dibuatnya setahun yang lalu untuk ARPANET.[5] Program tersebut begitu mudah untuk digunakan, sehingga langsung menjadi populer.[5] Pada tahun yang sama yaitu tahun 1972, ikon at (@) juga diperkenalkan sebagai lambang penting yang menunjukan “at” atau “pada”.[5] Tahun 1973, jaringan komputer ARPANET mulai dikembangkan meluas ke luar Amerika Serikat.[5] Komputer University College di London merupakan komputer pertama yang ada di luar Amerika yang menjadi anggota jaringan Arpanet.[5] Pada tahun yang sama yaitu tahun 1973, dua orang ahli komputer yakni Vinton Cerf dan Bob Kahn mempresentasikan sebuah gagasan yang lebih besar, yang menjadi cikal bakal pemikiran International Network (Internet).[5] Ide ini dipresentasikan untuk pertama kalinya di Universitas Sussex.[5] Hari bersejarah berikutnya adalah tanggal 26 Maret 1976, ketika Ratu Inggris berhasil mengirimkan surat elektronik dari Royal Signals and Radar Establishment di Malvern.[5] Setahun kemudian, sudah lebih dari 100 komputer yang bergabung di ARPANET membentuk sebuah jaringan atau network.[5]

Peta logika dari ARPANET
Tom Truscott, Jim Ellis dan Steve Bellovin, menciptakan newsgroups pertama yang diberi nama USENET (User Network) pada tahun 1979.[6] Tahun 1981, France Telecom menciptakan sesuatu hal yang baru dengan meluncurkan telepon televisi pertama, di mana orang bisa saling menelepon yang juga berhubungan dengan video link.[6]
Seiring dengan bertambahnya komputer yang membentuk jaringan, dibutuhkan sebuah protokol resmi yang dapat diakui dan diterima oleh semua jaringan.[6] Untuk itu, pada tahun 1982 dibentuk sebuah Transmission Control Protocol (TCP) atau lebih dikenal dengan sebutan Internet Protocol (IP) yang kita kenal hingga saat ini.[6] Sementara itu, di Eropa muncul sebuah jaringan serupa yang dikenal dengan Europe Network (EUNET) yang meliputi wilayah Belanda, Inggris, Denmark, dan Swedia.[6] Jaringan EUNET ini menyediakan jasa surat elektronik dan newsgroup USENET.[6]
Untuk menyeragamkan alamat di jaringan komputer yang ada, maka pada tahun 1984 diperkenalkan Sistem Penamaan Domain atau domain name system, yang kini kita kenal dengan DNS.[5] Komputer yang tersambung dengan jaringan yang ada sudah melebihi 1000 komputer lebih.[5] Pada 1987, jumlah komputer yang tersambung ke jaringan melonjak 10 kali lipat menjadi 10000 lebih.[5]
Jaringan komputer terus berkembang pada tahun 1988, Jarkko Oikarinen seorang berkebangsaan Finlandia menemukan sekaligus memperkenalkan Internet Relay Chat atau lebih dikenal dengan IRC yang memungkinkan dua orang atau lebih pengguna komputer dapat berinteraksi secara langsung dengan pengiriman pesan (Chatting ).[6] Akibatnya, setahun kemudian jumlah komputer yang saling berhubungan melonjak 10 kali lipat.[6] tak kurang dari 100000 komputer membentuk sebuah jaringan.[6] Pertengahan tahun 1990 merupakan tahun yang paling bersejarah, ketika Tim Berners Lee merancang sebuah programe penyunting dan penjelajah yang dapat menjelajai komputer yang satu dengan yang lainnya dengan membentuk jaringan.[6] Programe inilah yang disebut Waring Wera Wanua atau World Wide Web.[6]
Komputer yang saling tersambung membentuk jaringan sudah melampaui sejuta komputer pada tahun 1992.[5] Dan pada tahun yang sama muncul istilah surfing (menjelajah).[5] Dan pada tahun 1994, situs-situs di internet telah tumbuh menjadi 3000 alamat halaman, dan untuk pertama kalinya berbelanja melalui internet atau virtual-shopping atau e-retail muncul di situs.[5] Pada tahun yang sama Yahoo! didirikan, yang juga sekaligus tahun kelahiran Netscape Navigator 1.0.[5]

Klasifikasi


Contoh model jaringan Klien-Server
Klasifikasi jaringan komputer terbagi menjadi :
  1. Berdasarkan geografisnya, jaringan komputer terbagi menjadi Jaringan wilayah lokal atau Local Area Network (LAN), Jaringan wilayah metropolitan atau Metropolitan Area Network (MAN), dan Jaringan wilayah luas atau Wide Area Network (WAN).[7][8] Jaringan wilayah lokal]] merupakan jaringan milik pribadi di dalam sebuah gedung atau tempat yang berukuran sampai beberapa 1 - 10 kilometer.[7][3] LAN seringkali digunakan untuk menghubungkan komputer-komputer pribadi dan stasiun kerja (workstation) dalam kantor suatu perusahaan atau pabrik-pabrik untuk memakai bersama sumberdaya (misalnya pencetak (printer) dan saling bertukar informasi.[3] Sedangkan Jaringan wilayah metropolitan merupakan perluasan jaringan LAN sehingga mencakup satu kota yang cukup luas, terdiri atas puluhan gedung yang berjarak 10 - 50 kilometer.[8][7] Kabel transmisi yang digunakan adalah kabel serat optik (Fiber Optic).[8] Jaringan wilayah luas Merupakan jaringan antarkota, antar propinsi, antar negara, bahkan antar benua.[8] Jaraknya bisa mencakup seluruh dunia, misalnya jaringan yang menghubungkan semua bank di Indonesia, atau jaringan yang menghubungkan semua kantor Perwakilan Indonesia di seluruh dunia.[8] Media transmisi utama adalah komunikasi lewat satelit, tetapi banyak yang mengandalkan koneksi serat optik antar negara.[8]
  2. Berdasarkan fungsi, terbagi menjadi Jaringan Klien-server (Client-server) dan Jaringan Ujung ke ujung (Peer-to-peer).[8] Jaringan klien-server pada ddasaranya ada satu komputer yang disiapkan menjadi peladen (server) dari komputer lainnya yang sebagai klien (client).[8] Semua permintaan layanan sumberdaya dari komputer klien harus dilewatkan ke komputer peladen, komputer peladen ini yang akan mengatur pelayanannya.[8] Apabila komunikasi permintaan layanan sangat sibuk bahkan bisa disiapkan lebih dari satu komputer menjadi peladen, sehingga ada pembagian tugas, misalnya file-server, print-server, database server dan sebagainya.[8] Tentu saja konfigurasi komputer peladen biasanya lebih dari konfigurasi komputer klien baik dari segi kapasitas memori, kapasitas cakram keras {harddisk), maupun kecepatan prosessornya.[8] Sedangkan jaringan ujung ke ujung itu ditunjukkan dengan komputer-komputer saling mendukung, sehingga setiap komputer dapat meminta pemakaian bersama sumberdaya dari komputer lainnya, demikian pula harus siap melayani permintaan dari komputer lainnya.[8] Model jaringan ini biasanya hanya bisa diterapkan pada jumlah komputer yang tidak terlalu banyak, maksimum 25, karena komunikasi akan menjadi rumit dan macet bilamana komputer terlalu banyak.[8]
  3. Berdasarkan topologi jaringan, jaringan komputer dapat dibedakan atas[3]:
    1. Topologi bus
    2. Topologi bintang
    3. Topologi cincin
    4. Topologi mesh
    5. Topologi pohon
    6. Topologi linier
  4. Berdasarkan distribusi sumber informasi/data
    1. Jaringan terpusat
      Jaringan ini terdiri dari komputer klien dan peladen yang mana komputer klien yang berfungsi sebagai perantara untuk mengakses sumber informasi/data yang berasal dari satu komputer peladen.[9]
    2. Jaringan terdistribusi
      Merupakan perpaduan beberapa jaringan terpusat sehingga terdapat beberapa komputer peladen yang saling berhubungan dengan klien membentuk sistem jaringan tertentu.[9]
  5. Berdasarkan media transmisi data
    1. Jaringan berkabel (Wired Network)
      Pada jaringan ini, untuk menghubungkan satu komputer dengan komputer lain diperlukan penghubung berupa kabel jaringan.[9] Kabel jaringan berfungsi dalam mengirim informasi dalam bentuk sinyal listrik antar komputer jaringan.[9]
    2. Jaringan nirkabel(Wi-Fi)
      Merupakan jaringan dengan medium berupa gelombang elektromagnetik.[9] Pada jaringan ini tidak diperlukan kabel untuk menghubungkan antar komputer karena menggunakan gelombang elektromagnetik yang akan mengirimkan sinyal informasi antar komputer jaringan.[9]